Kamis, 20 Desember 2012

"Tugas Kelompok 13"

“Membangun Jaringan Komputer”

1. Pendahuluan
Sejak memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya system operasi Windows 95 oleh Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep yang bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan computer, maka sebuah jaringan merupakan satu hal yang diperlukan. Dalam makalah ini akan dibahas sebagian kompunen yang diperlukan untuk membuat sebuah jaringan computer


2. Model referensi OSI dan Standarisasi.
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor computer diperlukan sebuah aturan baku yang standard an disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk bias saling berkomunikasi diperlukan penerjemah / interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol . Untuk itu badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconection).

Materi Training Local Area Network telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya. Model referensi OSI terdiri dari tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan.

Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol internet bisa dilihat
sbb :

Model OSI TCP / IP Protokol TCP / IP
No Lapisan Nama Protocol Kegunaan
1.      Aplikasi
Aplikasi DHCP (Dynamic HostConfiguration Protocol) Protokol untuk distribusi IP pada
Digunakan jaringan dengan jumlah IP yang terbatas DNS (Domain Name Server ) Database nama domain mesin dan nomor IP FTP (File Transfer Protocol ) Protokol untuk transfer file HTTP (Hyper Text Transfer Protocol Protokol untuk transfer file HTML dan Web MIME (Multipurpose internet Mail Extention) Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks. NNTP (Network News Transfer Protocol) Protokol untuk mengirim dan menerima Newsgroup SMB (Server Message Block) Protokol untuk transfer berbagai server file Dos dan Windows POP (Post Office Protocol) Protokol untuk mengambil mail dari server.

2.      Presentasi SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Protokol untuk mengirim mail SNMP (Simple NetworkManagement Protocol) Protokol untuk manajemen jaringan Telnet Protokol untuk akses jarak jauh TFTP (Trivial FTP ) Protokol untuk transfer file

3.      Sessi NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh SOCKET Input Output untuk network jenis BSD-UNIX

4.      Transport Transport TCP (Tranmission Control Protocol) Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented) UDP (User Datagram Protocol) Protokol pertukaran data nonorientasi (Connectionless)

5.      Network Internet IP (Internet Protokol) Protokol untuk menetapkan routing RIP (Routing Information Protokol) Protokol untuk memilih routing ARP (Address Resolution Protokol) Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomor IP RARP (Reverse ARP) Protokol untuk mendapatkan informasi nomor IP dari hardware PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero)

6.      Datalink Network Interface PPP (Point to Point Protokol) Protokol untuk point ke point SLIP (Serial Line Internet Protokol) Protokol dengan menggunakan sambungan serial

7.      Fisik Ethernet, FDDI, ISDN, ATM

4. Pengertian jaringan komputer.
Jaringan komputer pada hakekatnya adalah dua komputer atau lebih yang terhubung satu dengan yang lainnya. Perangkat yang dapat dihubungkan tidak terbatas pada komputer saja, melainkan termasuk printer dan perangkatperangkat keras lainnya. Sebagai perhubung dapat digunakan kabel atau media lain yang tidak menggunakan kabel, misalnya gelombang radio dan sinar inframerah.

5. Istilah – Istilah jaringan.
Berbicara mengenai jaringan tidak dapat dilepaskan dari beberapa istilah atau terminologi yang sangat akrab dengan dunia jaringan. Oleh sebab itu sebelum pembicaraan mengenai jaringan diperdalam, ada baiknya istilah –istilah tersebut di bahas terlebih dahulu. Beberapa istilah dalam jaringan yang akan kita bahas adalah :
Ø  Server
Ø  Client
Ø  Node
Ø  Peer to peer
Ø  Local dan Remote
Ø  Protokol
Ø  Kartu jaringan
Ø  Repeater, Bridge, Router
Ø  Gateway
Ø  Firewall

5.1 . Server
Server adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumberdaya atau layanan tertentu yang diperlukan dalam sebuah jaringan. Biasanya computer yang dipakai sebagai server memiliki spesifikasi perangkat keras khusus dan lebih tinggi dari komputer – komputer lain yang ada di jaringan tersebut. Jaringan skala kecil umumnya hanya memiliki sebuah server, namun untuk jaringan dengan skala besar dapat memiliki dua server atau lebih.

5.2. Client
Secara mudah, client adalah komputer yang bukan server. Jika server menyediakan file, sumberdaya, layanan tertentu, maka client adalah computer yang meminta, file, sumberdaya, atau layanan dari server. Jika kemudian ada istilah “Client/server” maka istilah tersebut pastilah merujuk pada sebuah system jaringan yang memiliki minimal sebuah server dan beberapa client. Misalnya saja ada istilah “äplikasi database client/server” maka artinya adalah sebuah server yang menyimpan file-file database dan aplikasi pada client hanya dapat berjalan apabila telah mendapatkan informasi dari database yang ada di server.

5.3. Node
Pada intinya semua perankat keras yang terhubung ke jaringan disebut nude, entah itu berupa sebuah komputer server, komputer client, atau sebuah printer.

5.4. Peer to peer.
Dalam sebuah jaringan peer to peer tidak terdapat server maupun client. Jadi artinya setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan memiliki tingkatan yang sama. Biasanya jaringan peer to peer digunakan untuk berbagi pakai. sharing data atau printer antara komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Jaringan dengan sifat peer to peer biasa disebut workgroup.

5.5 . Local dan remote
Istilah local menunjukkan berbagai sumberdaya yang ada didalam sebuah komputer, baik perangkat keras maupun perangkat lunak. Jika computer tersebut akan mengakses sumberdaya yang ada pada dirinya sendiri sudah barangtentu tidak perlu ” mengarungi” jaringan sehingga disebut sebagai local. Mengikuti jalan pikiran yang sama, berbagai sumberdaya yang harus diakses dengan menggunakan jaringan terlebih dahulu akan disebut dengan remote.

5.6. Protokol
Kita umpamakan komputer-komputer yang ada dalam sebuah jaringan adalah sekumpulan manusia yang saling berkomunikasi satu dengan lainnya, maka tentunya mereka harus mengerti bahasa yang sama agar dapat saling berkomunikasi. Protokol dapat diumpamakan sebagai bahasa tersebut. Protokol yang paling umum digunakan sehingga pasti dikenal oleh berbagai macam jaringan adalah protocol TPC/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Ibarat bahasa, TCP/IP adalah bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional. Salah satu contoh protocol yang lain adalah IPX(Inter Packet Exchange) yang digunakan system operasi Novell NetWare.

5.7 . Kartu jaringan.
Kartu jaringan merupakan perangkat keras yang menterjemahkan sinyal-sinyal jaringan ke bentuk paket-paket data yang dimengerti komputer. Kompunen ini sering disebut kartu karena bentuknya seperti kartu yang harus ditancapkan ke komputer, baik pada slot PCI ataupun SCSI.

Pada bagian belakang panel terdapat lubang konektor untuk menancapkan kabel jaringan. Konektor yang ada pada kartu jaringan ada dua macam yaitu biasa di sebut konektor BNC dan RJ-45 (UTP). Konektor BNC berbentuk seperti kabel TV dan sekarang sudah jarang digunakan sedang RJ-45 atau sering disebut UTP seperti konektor kabel telpon namun jumlah kabelnya lebih banyak. Jika jaringan yang digunakan bersifat wireless maka pada panel belakang tidak terdapat lubang konektor melainkan ada antenna.

5.8 . Repeater, Bridge, dan Router.
Ketiga istilah tersebut adalah perangkat keras yang fungsi utamanya adalah menghubungkan dua buah jaringan.

Repeater berfungsi untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan ke segmen jaringan lainnya, repeater bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan panjang kabel karena sinyal yang melemah setelah menempuh jarak tertentu dapat diperkuat kembali.

Bridge berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama. Selain memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang lainnya.

Router berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang berbeda, untuk membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan bus antar kota. Bridge dapat diibaratkan AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi), sedangkan Router Diibaratkan AKAP (Antar Kota Antar Propinsi)

5.9 . Gateway
Gateway berfungsi sebagai antarmuka sebuah jaringan skala kecil dengan jaringan beskala jauh lebih besar, misalnya antara sebuah LAN dengan Internet atau antara LAN di Unit-usaha dengan WAN ptpn7 secara keseluruhan. Gatway juga dapat melakukan translasi protocol diantara kedua jaringan tersebut.

5.10Firewall
Firewall adalah system keamanan pada sebuah jaringan, firewall dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Tugas firewall adalah mencegah yang tak berizin agar tidak dapat masuk ke dalam jaringan.

6. Skala Jaringan
Pada dasarnya ada empat macam skala jaringan.
Ø  LAN
Ø  MAN
Ø  WAN
Ø  INTERNET

6.1 . LAN
LAN atau Local Area Network adalah jaringan berskala relatif kecil dan dibatasi oleh batasan geografis tertentu, misalnya suatu gedung atau komplek gedung, banyak LAN yang hanya memiliki area satu ruangan saja.

6.2 . MAN
MAN atau Metropolitan Area Network adalah jaringan yang berskala lebih besar dari LAN tapi masih dalam satu kota, misalnya jaringan antar gedung dalam suatu apartemen atau jaringan antara unit-usaha Kedaton dengan unit-usaha Pewa dengan unit –usaha Rejosari.

6.3 . WAN
WAN atau Wide Area Network adalah jaringan dari berbagai LAN. Ruang lingkupnya tidak lagi terbatas pada suatu area geografis saja, tetapi dapat melintas batas kota bahkan Negara. Sebagai media penghubung antara LAN yang satu dengan LAN yang lainnya dapat digunakan saluran telepon dan satelit.

6.4 . INTERNET
Dari skala besarnya internet sebenarnya sama dengan WAN, tetapi WAN bersifat private,artinya hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya, misalnya WAN yang dimiliki PTPN7, sebaliknya Internet bersifat publik sehingga semua orang dapat mengakses jaringan tersebut.

7. Topologi Jaringan
Topologi jaringan adalah tataletak atau layout suatu jaringan. Ada beberapa topologi jaringan yang dikenal yaitu :
Ø  Mesh
Ø  Bus
Ø  Ring
Ø  Star

7.1 . Mesh
Pada topologi mesh semua node saling terhubung. Topologi ini hampir tidak pernah dipakai karena sulit ditangani juga boros akan kabel

7.2 . Topologi Bus
Topologi ini menggunakan kabel BNC dan pada kedua ujungnya harus diberi terminator. Topologi ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah ditangani, namun sekarang telah banyak ditinggalkan karena lalulintas data terlalu padat dan apabila ada satu node rusak maka keseluruhan jaringan tidak dapat berfungsi.
Keuntungan
Ø  Hemat kabel
Ø  Layout kabel sederhana
Ø  Mudah dikembangkan
Kerugian
-          Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
-          Kepadatan lalu lintas
-          Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
-          Diperlukan repeater untuk jarak jauh

7.3 . Topologi Ring
Pada Topologi ring semua node ditata sehingga membentuk suatu lingkaran. Kabel yang digunakan juga merupakan kabel BNC. Oleh karena tidak memiliki ujung maka tidak diperlukan terminator.Namun demikian topologi inipun telah banyak ditinggalkan karena memiliki kelemahan yangsama dengan topologi bus, selain itu ,pengembangan jaringan dengan menggunakan topologi ring ini relative sulit dilakukan.
Keuntungan
Ø  Hemat Kabel
Kerugian
-          Peka kesalahan
-          Pengembangan jaringan lebih kaku

7.4 . Topologi Star
Seperti namanya, topologi star memiliki bentuk seperti bintang, setiap node terhubung secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau switch. Topologi ini yang paling banyak digunakan saat ini. Kabel yang digunakan adalah UTP dengan konektor RJ-45. Topologi ini disukai karena memiliki kelebihan sebagai berikut :
-          Fleksibel
-          Pengembangan dan pengelolaan jaringan mudah.
-           Kerusakan atau perawatan yang dilakukan pada satu node tidak mempengaruhi node yang lain. Oleh karena pusat jaringan terletak pada hub / switch maka perangkat tersebut harus dirawat betul-betul, karena kalau sampai rusak maka seluruh jaringan down alias tidak dapat berfungsi.
Keuntungan
-          Paling fleksibel
-          Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
-          Kontrol terpusat
-          Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
-          Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian
·          Boros kabel
·         Perlu penanganan khusus
·         Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

8. Alamat IP
Bahwa setiap nude yang terhubung pada sebuah jaringan yang berbasis protocol TCP/IP haruslah memiliki sebuah alamat IP (IP Address) yang unik, artinya dalam satu jaringan tidak boleh ada node yang memiliki alamat yang sama persis,

8.1. Format alamat IP
Format alamat ip adalah angka biner yang panjangnya 32 bit dan terbagi menjadi 4 bagian yang masing-masing panjangnya 8bit (8bit sama dengan 1 byte), setiap bagian dipisahkan dengan titik. Oleh karena merupakan angka biner maka alamat ip hanya terdiri dari angka 0 dan 1 saja. Contoh : 11000000.10101000.00000001.00000001

Format penulisan seperti contoh tersebut kurang disukai dan sulit dibaca. Oleh karena itu format penulisan alamat ip lebih sering diwujudkan dalam bentuk decimal. Contoh : 192.168.1.1
Setiap bagian mampu menampung 255 kemungkinan angka, jadi total alamat ip yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625. akan tetapi dalam kenyataannya dalam pengalokasiannya ada batasan - batasan serta kelas tertentu, jadi tidak sembarang salah satu dari 4 milyar kemungkinan alamat ip tersebut dapat dipergunakan begitu saja.

8.2 . Kelas alamat IP
Untuk mempermudah pendistribusiannya , alamat ip dibagi menjadi kelas-kelas tertentu, Pada dasarnya ada 5 kelas alamat ip yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E, kelas A, B, C didistribusikan untuk umum sedangkan kelas D dan E digunakan untuk multicast dan eksperimen. Setiap alamat ip memiliki network ID dan host ID. Network ID adalah identitas jaringan sedangkan host ID adalah identitas node. Pada dasarnya pembagian kelas alamat ip didasarkan pada pembagian network ID dan host ID tersebut.

Adapun kelas-kelas yang dimaksud bisa dilihat pada tabel berikut :
Kelas Batas
A = 0.0.0.0 – 127.255.255.255
B = 128.0.0.0 – 191.255.255.255
C = 192.0.0.0 – 223.255.255.255
D = 224.0.0.0 – 239.255.255.255
E = 240.0.0.0 – 247.255.255.255

8.3 Alamat IP spesial..
Ada beberapa alamat untuk ip yang tidak boleh digunakan sebagai alamat host karena sudah dipakai untuk fungsi-fungsi tertentu yaitu :
 Alamat untuk host tidak diperbolehkan mempunyai nilai 0 atau nilai 1 (dalam decimal bernilai 0 atau 255) karena nilai 0 dianggap sebagai alamat jaringannya sendiri dan nilai 255 sebagai alamat broadcast atau multicast atau netmask..
 Alamat broadcast yang disebut sebagai local broadcast yaitu nilai 255.255.255.255
 Alamat IP lain yaitu 127.xxx.xxx.xxx (xxx bernilai 0 – 255 ) oleh aplikasi TCP/IP sebagai alamat loopback, yaitu paket yang di tranmisikan kembali diterima oleh buffer computer itu sendiri tanpa ditransmisikan ke media jaringan, sebagai alamat untuk diagnostic, dan pengecekan konfigurasi TCP/IP. Contoh: ping 127.0.0.1.
 Dalam satu jaringan host ID harus unik./tidak boleh ada yang sama.

8.4 . Alamat Private.
Dari alamat kelas yang ada tidak semuanya dipakai untuk publik seperti internet yang memerlukan registrasi. Ada alamat-alamat yang dapat kita pakai sebagai alamat jaringan yang disebut sebagai private address. Alamat tersebut adalah ;
 Untuk kelas A : 10.0.0.1 – 10.255.255.254
 Untuk kelas B : 172.16.0.1 – 172.31.255.254
 Untuk kelas C : 192.168.0.1 – 192.168.255.254

8.5 . Alamat Subnet.
Subnet mask adalah angka biner sepanjang 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID dan memeriksa apakah suatu node berada pada jaringan yang sama atau jaringan luar.
Subnet mask default untuk setiap kelas alamat IP adalah sebagai berikut :
 Kelas A : 255.0.0.0
 Kelas B : 255.255.0.0
 Kelas C : 255.255.255.0

Dari angka –angka tersebut terlihat bahwa seluruh bit yang berhubungan dengan network ID selalu bernilai 1 sedang seluruh bit yang berhubungan dengan host ID bernilai 0. untuk jelasnya lihat tabel berikut Kelas Network ID Host ID Default subnet mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113 Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.

IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP ad dress kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1 Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas Bdapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx

IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.

9. Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.

9.1 . Root-level domain:
merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).

9.2 . Top level domain:
kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau . au untuk australia.

9.3 . Second level domain:
merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: PTPN7.com; yahoo.com, dan lain-lain.

10. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada computer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.

11. Type dan Jenis Kabel
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable

Kategori untuk twisted pair yaitu :
Kabel Type Feature
Type CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN –integratedservice digital networks. Juga untukmenghubungkan modem dengan line telepon).
Type CAT 2 UTP up to 1 Mbits(sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3 UTP / STP 16 Mbits data transfer(sering digunakan pada topologi token ring atau10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer(biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5 UTP, STP - up to 100 MHz 100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced UTP, STP - up to 100 MHz 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters – 4 copperpairs (kedua jenis CAT5 sering digunakan padatopologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbpsatau pada FastEthernet 100Mbps)
Type CAT 6 up to 155 MHz or 250 MHz 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db(Gigabit Ethernet)
Type CAT 7 up to 200 MHz or 700 Mhz Giga-Ethernet / 20.8 db(Gigabit Ethernet)

Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkanmenggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
 Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
 Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
 Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
 Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
 Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
 Setiap segment harus diberi ground.
 Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
 Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter ratarata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
 Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
 Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
 Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
 Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment).
 Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
 Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
 Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555
meter).
 Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

12. Konfigurasi pengkabelan jaringan dengan kabel UTP / RJ-45
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/switch atau router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

12.1..Straight cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor satu di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini,yaitu : Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :
Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin 1 wire color:  white/orange
Pin 2 wire color: orange
Pair#3 is connected to pins 3 and 6 likethis:
Pin 3 wire color: white/green
Pin 6 wire color: green

Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut
Pair#1
Pin 4 wire color: blue
Pin 5 wire color: white/blue
Pair#4
Pin 7 wire color: white/brown
Pin 8 wire color: brown

12.2.crossover cable
Konfigurasi tipe penyambungan crossover diperlukan bila kita ingin membuat dua computer bisa saling berkomunikasi atau menghubungkan antara 2 hub, adapun cara menyambungnya bisa dilihat pada tabel berikut. Dasar Koneksi untuk UTP Crossover Cable sebagai berikut :
Connector 1
Pinout
Connector 2
Pinout
1 3
2 6
3 1
4 Open
5 Open
6 2
7 Open
8 Open
pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2. Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung

13. Konfigurasi node LAN pada Windows 98.
Untuk menggunakan fasilitas dan komponen jaringan yang ada pada Windows98, harus terlebih dahulu menginstall dan mengkonfigurasinya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
 Proses pertama memberi nama komputer (unik) untuk memastikan bahwa komputer yang dipakai dapat dikenali oleh pemakai komputer lain yang terhubung di dalam jaringan komputer.
 Menginstall hardware, software untuk membuat komputer terhubung ke dalam jaringan
 Mengkonfigurasi protokol yang digunakan komputer untuk “berkomunikasi” dengan komputer lain.
 Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan artinya memberi nama computer yang unik untuk mengidentifikasi komputer yang akan digunakan agar dapat “berkomunikasi” dengan komputer lain di dalam jaringan. Dan untuk menghindari adanya tumpang-tindih dengan komputer lain.
 Computer Description artinya Anda bisa saja mengabaikan deskripsi komputer yang dipakai. Deskripsi komputer akan terlihat oleh orang lain pada saat browsing di jaringan, bila Anda mengisi computer descripto

13.1. Memberikan nama untuk komputer:

1) Pilih Start, Settings, dan Control Panel.
2) Double-klik ikon Network dan klik tab Identification
3) Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk
komputer yang akan digunakan.
4) Klik OK.

13.2. Menginstall dan Mengkonfigurasi Network Adapter Card
Network adapter card (kartu jaringan) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer yang dapat “berinteraksi” di dalam jaringan. Kartu jaringan menggunakan media fisik untuk tipe network, media dan protokol. Windows98 mendukung beberapa tipe network, yaitu:
 Ethernet,
 Token Ring,
 Attached Resource Computer Network (ARCNet),
 Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
 Wireless, infrared,
 Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Windows 98 mendukung 4 buah kartu jaringan sekaligus di dalam 1 komputer. Setelah memasang kartu jaringan selanjutnya, memasang driver kartu jaringan. Untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan dilakukan dengan cara klik icon Add New Hardware Wizard atau Network di Control Panel.

Windows 98 secara otomatis memberikan interrupt request (IRQ) dan input/output (I/O) addressmuntuk kartu jaringan. The base I/O port address defines a memory address through which data will flow to and from the adapter. Prosedur yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan:
1) Pada Control Panel, double-klik icon Network.
2) Pilih tab Configuration, klik Add.
3) Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.
4) Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
5) Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties. Setelah meng-copy file yang dibutuhkan untuk menginstall kartu jaringan, Windows 98 akan me-restart komputer.
6) Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan double-klik icon Network.
7) Pilih Adapter, lalu klik Properties.

13.3Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” antara dua buah komputer atau lebih dalam jaringan komputer, gunakan protokol yang sering (umum) digunakan. Prosedur yang dilakukan untuk menginstall protokol jaringan:
1) Buka Control Panel dan double-klik ikon Network.
2) Dalam tab Configurasi klik Add.
3) Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan
klik Add.
4) Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK.

Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi
 NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI) protokol sederhana yang dapat digunakan untuk hubungan LAN sederhana dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran (broadcast base).
 Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX) protokol yang digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunan non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
 Microsoft Data-link Control(DLC) dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe dan AS/400.
 Transmission Control Protocol/Internet Protokol(TCP/IP) protocol standar yang umum digunakan.
 Fast Infrared Protocol digunakan secara wireless (tanpa kabel), protokol yang mendukung penggunaan hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digital assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.
 Asynchronous Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim data, suara, dan video secara real-time.

13.4.Mengkonfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
 Internet Protocol,
 Transmission Control Protocol (TCP),
 Internet Control Message Protocol (ICMP),
 Address Resolusion Protocol (ARP),
 User Datagram Protocol (UDP).

TCP/IP harus dikonfigurasi dulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan computer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.

Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual. Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
1) Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
2) Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
3) Klik Properties.
4) Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
Obtain an IP address automatically IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
Specify an IP address IP address dan subnet mask diisi secara manual.
5) Klik OK.
6) Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway, masukkan nomor alamat server.
7) Klik OK.
8) Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor alamat server.
9) Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor alamat server.
10) Klik OK.

14. Konfigurasi IP untuk Windows XP.
Kita langsung saja membahas bagaimana caranya mengkonfigurasi IP pada windows XP, karena untuk windows xp biasanya Kartu jaringan berikut Internet Protocol (TCP/IP), NWlink/NetBios, IPX/SPX/NetBios, dan lain-lain langsung di deteksi secara otomatis saat kita install Windows pertama kali, semuanya jadi mudah, bahkan kalau server diaktifkan DHCP nya kita tidak perlu konfigurasi apapun, windows xp langsung bisa dipergunakan untuk jaringan. Karena kita menggunakan IP statis maka IP harus dikonfigurasi secara manual.

Adapun caranya sebagai berikut :
1) Klik Star arahkan kursor mouse ke settings terus ke Network connections klik Local Area connections.  
2) Setelah Local Area Conecction terbuka klik Properties
3) Pada menu general arahkan kursor mouse pada “This connection uses the following items” cari dan tandai dengan mouse Internet Protocol (TCP/IP) dilanjutkan dengan klik properties,
4) Pilih radio button yang bertuliskan “Use the following IP address” pada kolom IP address isi IP yang kita kehendaki contohnya lihat gambar berikut.
5) Setelah terisi dengan benar klik OK


Tidak ada komentar:

Posting Komentar