“Membangun Jaringan Komputer”
1. Pendahuluan
Sejak
memasyarakatnya Internet dan dipasarkannya system operasi Windows 95 oleh
Microsoft, menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi maupun server
dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide
Area Network) menjadi sebuah hal yang biasa. Demikian pula dengan konsep yang
bertujuan menekan anggaran belanja khususnya peralatan computer, maka sebuah
jaringan merupakan satu hal yang diperlukan. Dalam makalah ini akan dibahas sebagian
kompunen yang diperlukan untuk membuat sebuah jaringan computer
2. Model
referensi OSI dan Standarisasi.
Untuk
menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor computer diperlukan sebuah
aturan baku yang standard an disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang
yang berlainan bangsa, maka untuk bias saling berkomunikasi diperlukan
penerjemah / interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol .
Untuk itu badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization)
membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconection).
Materi Training Local Area Network telekomunikasi
haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri dari tujuh lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai
dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya untuk produk-produk LAN saja,
tetapi dalam membangun jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan.
Hubungan
antara model referensi OSI dengan protokol internet bisa dilihat
sbb :
Model OSI TCP /
IP Protokol TCP / IP
No Lapisan Nama
Protocol Kegunaan
1.
Aplikasi
Aplikasi
DHCP (Dynamic HostConfiguration Protocol) Protokol untuk distribusi IP pada
Digunakan
jaringan dengan jumlah IP yang terbatas DNS (Domain Name Server ) Database nama
domain mesin dan nomor IP FTP (File Transfer Protocol ) Protokol untuk transfer
file HTTP (Hyper Text Transfer Protocol Protokol untuk transfer file HTML dan
Web MIME (Multipurpose internet Mail Extention) Protokol untuk mengirim file
binary dalam bentuk teks. NNTP (Network News Transfer Protocol) Protokol untuk
mengirim dan menerima Newsgroup SMB (Server Message Block) Protokol untuk
transfer berbagai server file Dos dan Windows POP (Post Office Protocol)
Protokol untuk mengambil mail dari server.
2.
Presentasi
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) Protokol untuk mengirim mail SNMP (Simple NetworkManagement
Protocol) Protokol untuk manajemen jaringan Telnet Protokol untuk akses jarak
jauh TFTP (Trivial FTP ) Protokol untuk transfer file
3.
Sessi
NETBIOS (Network Basic Input Output System) BIOS jaringan standar RPC (Remote
Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jauh SOCKET Input Output untuk
network jenis BSD-UNIX
4.
Transport
Transport TCP (Tranmission Control Protocol) Protokol pertukaran data berorientasi
(connection oriented) UDP (User Datagram Protocol) Protokol pertukaran data
nonorientasi (Connectionless)
5.
Network
Internet IP (Internet Protokol) Protokol untuk menetapkan routing RIP (Routing
Information Protokol) Protokol untuk memilih routing ARP (Address Resolution Protokol)
Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomor IP RARP (Reverse ARP)
Protokol untuk mendapatkan informasi nomor IP dari hardware PT.Perkebunan Nusantara VII (Persero)
6.
Datalink
Network Interface PPP (Point to Point Protokol) Protokol untuk point ke point SLIP
(Serial Line Internet Protokol) Protokol dengan menggunakan sambungan serial
7.
Fisik
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
4. Pengertian
jaringan komputer.
Jaringan
komputer pada hakekatnya adalah dua komputer atau lebih yang terhubung satu
dengan yang lainnya. Perangkat yang dapat dihubungkan tidak terbatas pada
komputer saja, melainkan termasuk printer dan perangkatperangkat keras lainnya.
Sebagai perhubung dapat digunakan kabel atau media lain yang tidak menggunakan
kabel, misalnya gelombang radio dan sinar inframerah.
5. Istilah –
Istilah jaringan.
Berbicara
mengenai jaringan tidak dapat dilepaskan dari beberapa istilah atau terminologi
yang sangat akrab dengan dunia jaringan. Oleh sebab itu sebelum pembicaraan
mengenai jaringan diperdalam, ada baiknya istilah –istilah tersebut di bahas
terlebih dahulu. Beberapa istilah dalam jaringan yang akan kita bahas adalah :
Ø Server
Ø Client
Ø Node
Ø Peer to peer
Ø Local dan Remote
Ø Protokol
Ø Kartu jaringan
Ø Repeater,
Bridge, Router
Ø Gateway
Ø Firewall
5.1 . Server
Server
adalah sebuah komputer yang menyediakan file, sumberdaya atau layanan tertentu
yang diperlukan dalam sebuah jaringan. Biasanya computer yang dipakai sebagai
server memiliki spesifikasi perangkat keras khusus dan lebih tinggi dari
komputer – komputer lain yang ada di jaringan tersebut. Jaringan skala kecil
umumnya hanya memiliki sebuah server, namun untuk jaringan dengan skala besar
dapat memiliki dua server atau lebih.
5.2. Client
Secara
mudah, client adalah komputer yang bukan server. Jika server menyediakan file,
sumberdaya, layanan tertentu, maka client adalah computer yang meminta, file,
sumberdaya, atau layanan dari server. Jika kemudian ada istilah “Client/server”
maka istilah tersebut pastilah merujuk pada sebuah system jaringan yang
memiliki minimal sebuah server dan beberapa client. Misalnya saja ada istilah
“äplikasi database client/server” maka artinya adalah sebuah server yang
menyimpan file-file database dan aplikasi pada client hanya dapat berjalan
apabila telah mendapatkan informasi dari database yang ada di server.
5.3. Node
Pada
intinya semua perankat keras yang terhubung ke jaringan disebut nude, entah itu
berupa sebuah komputer server, komputer client, atau sebuah printer.
5.4. Peer to
peer.
Dalam
sebuah jaringan peer to peer tidak terdapat server maupun client. Jadi artinya
setiap komputer yang terhubung ke dalam jaringan memiliki tingkatan yang sama.
Biasanya jaringan peer to peer digunakan untuk berbagi pakai. sharing data atau
printer antara komputer yang ada dalam jaringan tersebut. Jaringan dengan sifat
peer to peer biasa disebut workgroup.
5.5 . Local dan
remote
Istilah
local menunjukkan berbagai sumberdaya yang ada didalam sebuah komputer, baik
perangkat keras maupun perangkat lunak. Jika computer tersebut akan mengakses
sumberdaya yang ada pada dirinya sendiri sudah barangtentu tidak perlu ”
mengarungi” jaringan sehingga disebut sebagai local. Mengikuti jalan pikiran
yang sama, berbagai sumberdaya yang harus diakses dengan menggunakan jaringan
terlebih dahulu akan disebut dengan remote.
5.6. Protokol
Kita
umpamakan komputer-komputer yang ada dalam sebuah jaringan adalah sekumpulan
manusia yang saling berkomunikasi satu dengan lainnya, maka tentunya mereka harus
mengerti bahasa yang sama agar dapat saling berkomunikasi. Protokol dapat
diumpamakan sebagai bahasa tersebut. Protokol yang paling umum digunakan
sehingga pasti dikenal oleh berbagai macam jaringan adalah protocol TPC/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Ibarat bahasa, TCP/IP adalah bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional. Salah satu contoh
protocol yang lain adalah IPX(Inter Packet
Exchange) yang digunakan system operasi Novell NetWare.
5.7 . Kartu
jaringan.
Kartu
jaringan merupakan perangkat keras yang menterjemahkan sinyal-sinyal jaringan
ke bentuk paket-paket data yang dimengerti komputer. Kompunen ini sering
disebut kartu karena bentuknya seperti kartu yang harus ditancapkan ke komputer,
baik pada slot PCI ataupun SCSI.
Pada
bagian belakang panel terdapat lubang konektor untuk menancapkan kabel
jaringan. Konektor yang ada pada kartu jaringan ada dua macam yaitu biasa di
sebut konektor BNC dan RJ-45 (UTP). Konektor BNC berbentuk seperti kabel TV dan
sekarang sudah jarang digunakan sedang RJ-45 atau sering disebut UTP seperti
konektor kabel telpon namun jumlah kabelnya lebih banyak. Jika jaringan yang
digunakan bersifat wireless maka pada panel belakang tidak terdapat lubang
konektor melainkan ada antenna.
5.8 . Repeater,
Bridge, dan Router.
Ketiga
istilah tersebut adalah perangkat keras yang fungsi utamanya adalah menghubungkan
dua buah jaringan.
Repeater
berfungsi
untuk memperkuat sinyal dari sebuah segmen jaringan ke segmen jaringan lainnya,
repeater bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan panjang kabel karena sinyal
yang melemah setelah menempuh jarak tertentu dapat diperkuat kembali.
Bridge
berfungsi
untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang sama. Selain
memperkuat sinyal seperti yang dilakukan repeater, bridge juga melakukan
tranmisi ulang paket data dari satu segmen ke segmen yang lainnya.
Router
berfungsi
untuk menghubungkan dua jaringan yang memiliki segmen yang berbeda, untuk
membedakan router dengan bridge, dapat di umpamakan bus antar kota. Bridge
dapat diibaratkan AKDP(Antar Kota Dalam Propinsi), sedangkan Router Diibaratkan
AKAP (Antar Kota Antar Propinsi)
5.9 . Gateway
Gateway
berfungsi sebagai antarmuka sebuah jaringan skala kecil dengan jaringan beskala
jauh lebih besar, misalnya antara sebuah LAN dengan Internet atau antara LAN di
Unit-usaha dengan WAN ptpn7 secara keseluruhan. Gatway juga dapat melakukan
translasi protocol diantara kedua jaringan tersebut.
5.10Firewall
Firewall
adalah system keamanan pada sebuah jaringan, firewall dapat berupa perangkat
keras maupun perangkat lunak. Tugas firewall adalah mencegah yang tak berizin
agar tidak dapat masuk ke dalam jaringan.
6. Skala
Jaringan
Pada
dasarnya ada empat macam skala jaringan.
Ø LAN
Ø MAN
Ø WAN
Ø INTERNET
6.1 . LAN
LAN
atau Local Area Network adalah
jaringan berskala relatif kecil dan dibatasi oleh batasan geografis tertentu,
misalnya suatu gedung atau komplek gedung, banyak LAN yang hanya memiliki area
satu ruangan saja.
6.2 . MAN
MAN
atau Metropolitan Area Network adalah
jaringan yang berskala lebih besar dari LAN tapi masih dalam satu kota,
misalnya jaringan antar gedung dalam suatu apartemen atau jaringan antara
unit-usaha Kedaton dengan unit-usaha Pewa dengan unit –usaha Rejosari.
6.3 . WAN
WAN
atau Wide Area Network adalah
jaringan dari berbagai LAN. Ruang lingkupnya tidak lagi terbatas pada suatu
area geografis saja, tetapi dapat melintas batas kota bahkan Negara. Sebagai
media penghubung antara LAN yang satu dengan LAN yang lainnya dapat digunakan
saluran telepon dan satelit.
6.4 . INTERNET
Dari
skala besarnya internet sebenarnya sama dengan WAN, tetapi WAN bersifat
private,artinya hanya orang-orang tertentu yang dapat mengaksesnya, misalnya
WAN yang dimiliki PTPN7, sebaliknya Internet bersifat publik sehingga semua
orang dapat mengakses jaringan tersebut.
7. Topologi
Jaringan
Topologi
jaringan adalah tataletak atau layout suatu jaringan. Ada beberapa topologi
jaringan yang dikenal yaitu :
Ø Mesh
Ø Bus
Ø Ring
Ø Star
7.1 . Mesh
Pada
topologi mesh semua node saling terhubung. Topologi ini hampir tidak pernah
dipakai karena sulit ditangani juga boros akan kabel
7.2 . Topologi
Bus
Topologi
ini menggunakan kabel BNC dan pada kedua ujungnya harus diberi terminator. Topologi
ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah ditangani, namun sekarang telah banyak
ditinggalkan karena lalulintas data terlalu padat dan apabila ada satu node
rusak maka keseluruhan jaringan tidak dapat berfungsi.
Keuntungan
Ø Hemat kabel
Ø Layout kabel
sederhana
Ø Mudah
dikembangkan
Kerugian
-
Deteksi
dan isolasi kesalahan sangat kecil
-
Kepadatan
lalu lintas
-
Bila
salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
-
Diperlukan
repeater untuk jarak jauh
7.3 . Topologi
Ring
Pada
Topologi ring semua node ditata sehingga membentuk suatu lingkaran. Kabel yang
digunakan juga merupakan kabel BNC. Oleh karena tidak memiliki ujung maka tidak
diperlukan terminator.Namun demikian topologi inipun telah banyak ditinggalkan
karena memiliki kelemahan yangsama dengan topologi bus, selain itu
,pengembangan jaringan dengan menggunakan topologi ring ini relative sulit
dilakukan.
Keuntungan
Ø Hemat Kabel
Kerugian
-
Peka
kesalahan
-
Pengembangan
jaringan lebih kaku
7.4 . Topologi
Star
Seperti
namanya, topologi star memiliki bentuk seperti bintang, setiap node terhubung
secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau switch. Topologi ini yang
paling banyak digunakan saat ini. Kabel yang digunakan adalah UTP dengan
konektor RJ-45. Topologi ini disukai karena memiliki kelebihan sebagai berikut
:
-
Fleksibel
-
Pengembangan
dan pengelolaan jaringan mudah.
-
Kerusakan atau perawatan yang dilakukan pada
satu node tidak mempengaruhi node yang lain. Oleh karena pusat jaringan
terletak pada hub / switch maka perangkat tersebut harus dirawat betul-betul,
karena kalau sampai rusak maka seluruh jaringan down alias tidak dapat
berfungsi.
Keuntungan
-
Paling
fleksibel
-
Pemasangan/perubahan
stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
-
Kontrol
terpusat
-
Kemudahan
deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
-
Kemudahaan
pengelolaan jaringan
Kerugian
·
Boros kabel
·
Perlu
penanganan khusus
·
Kontrol
terpusat (HUB) jadi elemen kritis
8. Alamat IP
Bahwa
setiap nude yang terhubung pada sebuah jaringan yang berbasis protocol TCP/IP
haruslah memiliki sebuah alamat IP (IP Address) yang unik, artinya dalam satu
jaringan tidak boleh ada node yang memiliki alamat yang sama persis,
8.1. Format
alamat IP
Format
alamat ip adalah angka biner yang panjangnya 32 bit dan terbagi menjadi 4
bagian yang masing-masing panjangnya 8bit (8bit sama dengan 1 byte), setiap
bagian dipisahkan dengan titik. Oleh karena merupakan angka biner maka alamat
ip hanya terdiri dari angka 0 dan 1 saja. Contoh :
11000000.10101000.00000001.00000001
Format
penulisan seperti contoh tersebut kurang disukai dan sulit dibaca. Oleh karena
itu format penulisan alamat ip lebih sering diwujudkan dalam bentuk decimal. Contoh
: 192.168.1.1
Setiap
bagian mampu menampung 255 kemungkinan angka, jadi total alamat ip yang
tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625. akan tetapi dalam kenyataannya
dalam pengalokasiannya ada batasan - batasan serta kelas tertentu, jadi tidak
sembarang salah satu dari 4 milyar kemungkinan alamat ip tersebut dapat
dipergunakan begitu saja.
8.2 . Kelas
alamat IP
Untuk
mempermudah pendistribusiannya , alamat ip dibagi menjadi kelas-kelas tertentu,
Pada dasarnya ada 5 kelas alamat ip yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D
dan kelas E, kelas A, B, C didistribusikan untuk umum sedangkan kelas D dan E
digunakan untuk multicast dan eksperimen. Setiap alamat ip memiliki network ID
dan host ID. Network ID adalah identitas jaringan sedangkan host ID adalah
identitas node. Pada dasarnya pembagian kelas alamat ip didasarkan pada
pembagian network ID dan host ID tersebut.
Adapun
kelas-kelas yang dimaksud bisa dilihat pada tabel berikut :
Kelas Batas
A = 0.0.0.0 –
127.255.255.255
B = 128.0.0.0 –
191.255.255.255
C = 192.0.0.0 –
223.255.255.255
D = 224.0.0.0 –
239.255.255.255
E = 240.0.0.0 –
247.255.255.255
8.3 Alamat IP
spesial..
Ada
beberapa alamat untuk ip yang tidak boleh digunakan sebagai alamat host karena
sudah dipakai untuk fungsi-fungsi tertentu yaitu :
Alamat untuk
host tidak diperbolehkan mempunyai nilai 0 atau nilai 1 (dalam decimal bernilai
0 atau 255) karena nilai 0 dianggap sebagai alamat jaringannya sendiri dan
nilai 255 sebagai alamat broadcast atau multicast atau netmask..
Alamat
broadcast yang disebut sebagai local broadcast yaitu nilai 255.255.255.255
Alamat IP lain
yaitu 127.xxx.xxx.xxx (xxx bernilai 0 – 255 ) oleh aplikasi TCP/IP sebagai
alamat loopback, yaitu paket yang di tranmisikan kembali diterima oleh buffer
computer itu sendiri tanpa ditransmisikan ke media jaringan, sebagai alamat
untuk diagnostic, dan pengecekan konfigurasi TCP/IP. Contoh: ping 127.0.0.1.
Dalam satu
jaringan host ID harus unik./tidak boleh ada yang sama.
8.4 . Alamat
Private.
Dari
alamat kelas yang ada tidak semuanya dipakai untuk publik seperti internet yang
memerlukan registrasi. Ada alamat-alamat yang dapat kita pakai sebagai alamat
jaringan yang disebut sebagai private address. Alamat tersebut adalah ;
Untuk kelas A
: 10.0.0.1 – 10.255.255.254
Untuk kelas B
: 172.16.0.1 – 172.31.255.254
Untuk kelas C
: 192.168.0.1 – 192.168.255.254
8.5 . Alamat
Subnet.
Subnet
mask adalah angka biner sepanjang 32 bit yang digunakan untuk membedakan
network ID dengan host ID dan memeriksa apakah suatu node berada pada jaringan
yang sama atau jaringan luar.
Subnet
mask default untuk setiap kelas alamat IP adalah sebagai berikut :
Kelas A :
255.0.0.0
Kelas B :
255.255.0.0
Kelas C :
255.255.255.0
Dari
angka –angka tersebut terlihat bahwa seluruh bit yang berhubungan dengan
network ID selalu bernilai 1 sedang seluruh bit yang berhubungan dengan host ID
bernilai 0. untuk jelasnya lihat tabel berikut Kelas Network ID Host ID Default
subnet mask
A xxx.0.0.1
xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1
xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1
xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
IP address kelas
A diberikan
untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. –
126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP
address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID
ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113 Host ID = 46.5.6 Sehingga IP
address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas
B biasanya
dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP ad dress kelas
B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network
ID = 132.92 Host ID = 121.1 Sehingga IP address di atas berarti host nomor
121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan
IP address kelas Bdapat menampung sekitar 65000 host. Range IP128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx
IP address kelas
C awalnya
digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir.
Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx –
223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih
network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
9. Domain Name
System (DNS)
Domain
Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada
jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam
pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki.
9.1 . Root-level
domain:
merupakan
tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
9.2 . Top level
domain:
kode
kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan;
.edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan
pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara
dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau . au untuk
australia.
9.3 . Second
level domain:
merupakan
nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: PTPN7.com; yahoo.com, dan
lain-lain.
10. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP
address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk
memberikan IP address secara otomatis pada computer yang menggunakan protokol
TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client.
Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.
Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
11. Type dan
Jenis Kabel
Setiap
jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena
itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara
umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable
Kategori untuk twisted pair yaitu :
Kabel Type
Feature
Type CAT 1 UTP Analog
(biasanya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN
–integratedservice digital networks. Juga untukmenghubungkan modem dengan line
telepon).
Type CAT 2 UTP up to 1
Mbits(sering digunakan pada topologi token
ring)
Type CAT 3 UTP / STP 16
Mbits data transfer(sering digunakan pada topologi token ring atau10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20
Mbits data transfer(biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5 UTP, STP - up to
100 MHz 100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced
UTP,
STP - up to 100 MHz 1 Gigabit Ethernet up to 100 meters – 4 copperpairs (kedua
jenis CAT5 sering digunakan padatopologi token
ring 16Mbps, Ethernet 10Mbpsatau
pada FastEthernet 100Mbps)
Type CAT 6 up to 155 MHz or
250 MHz 2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters .
20,2 db(Gigabit Ethernet)
Type CAT 7 up to 200 MHz or
700 Mhz Giga-Ethernet / 20.8 db(Gigabit
Ethernet)
Thick coaxial
cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel
coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5,
dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna
kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick
Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,
atau bahkan cuman disebut sebagai yellow
cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai
spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
Setiap ujung
harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkanmenggunakan terminator
yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab
resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
Maksimum 3
segment dengan peralatan terhubung (attached
devices) atau berupa populated
segments.
Setiap kartu
jaringan mempunyai pemancar tambahan (external
transceiver).
Setiap segment
maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
Maksimum
panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
Maksimum jarak
antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
Setiap segment
harus diberi ground.
Jarak maksimum
antara tap atau pencabang dari
kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
Jarak minimum
antar tap adalah 8 feet
(sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial
cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel
coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter ratarata berkisar 5mm dan biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini,
misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan,
harus mengikuti aturan sebagai berikut:
Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver
yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver,
kecuali untuk repeater.
Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated
segment).
Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555
meter).
Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
12. Konfigurasi
pengkabelan jaringan dengan kabel UTP / RJ-45
Untuk
penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP, yaitu straight
cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini
berbeda, straight cable digunakan
untuk menghubungkan client ke hub/switch
atau router, sedangkan crossover cable
digunakan untuk menghubungkan client
ke client atau dalam
kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.
12.1..Straight
cable
Menghubungkan
ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu
merupakan ujung nomor satu di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari
masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini,yaitu : Koneksi
minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B
RJ-45 Wiring Scheme :
Pair#2
is connected to pins 1 and 2 like this:
Pin
1 wire color: white/orange
Pin
2 wire color: orange
Pair#3
is connected to pins 3 and 6 likethis:
Pin
3 wire color: white/green
Pin
6 wire color: green
Sedangkan sisa
kabel-nya dihubungkan sebagai berikut
Pair#1
Pin 4 wire
color: blue
Pin 5 wire
color: white/blue
Pair#4
Pin 7 wire
color: white/brown
Pin 8 wire
color: brown
12.2.crossover
cable
Konfigurasi
tipe penyambungan crossover diperlukan bila kita ingin membuat dua computer
bisa saling berkomunikasi atau menghubungkan antara 2 hub, adapun cara
menyambungnya bisa dilihat pada tabel berikut. Dasar Koneksi untuk UTP
Crossover Cable sebagai berikut :
Connector 1
Pinout
Connector 2
Pinout
1 3
2 6
3 1
4 Open
5 Open
6 2
7 Open
8 Open
pin 1 -> pin
3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2. Pin lainnya
dibiarkan tidak terhubung
13. Konfigurasi
node LAN pada Windows 98.
Untuk
menggunakan fasilitas dan komponen jaringan yang ada pada Windows98, harus
terlebih dahulu menginstall dan mengkonfigurasinya. Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut :
Proses pertama
memberi nama komputer (unik) untuk memastikan bahwa komputer yang dipakai dapat
dikenali oleh pemakai komputer lain yang terhubung di dalam jaringan komputer.
Menginstall
hardware, software untuk membuat komputer terhubung ke dalam jaringan
Mengkonfigurasi protokol yang digunakan komputer untuk “berkomunikasi” dengan
komputer lain.
Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan artinya memberi nama computer yang
unik untuk mengidentifikasi komputer yang akan digunakan agar dapat “berkomunikasi”
dengan komputer lain di dalam jaringan. Dan untuk menghindari adanya
tumpang-tindih dengan komputer lain.
Computer
Description artinya Anda bisa saja mengabaikan deskripsi komputer yang dipakai.
Deskripsi komputer akan terlihat oleh orang lain pada saat browsing di
jaringan, bila Anda mengisi computer descripto
13.1.
Memberikan nama untuk komputer:
1) Pilih Start,
Settings, dan Control Panel.
2) Double-klik
ikon Network dan klik tab Identification
3) Masukkan nama
komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk
komputer yang
akan digunakan.
4) Klik OK.
13.2.
Menginstall dan Mengkonfigurasi Network Adapter Card
Network
adapter card (kartu jaringan) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer
yang dapat “berinteraksi” di dalam jaringan. Kartu jaringan menggunakan media
fisik untuk tipe network, media dan protokol. Windows98 mendukung beberapa tipe
network, yaitu:
Ethernet,
Token Ring,
Attached
Resource Computer Network (ARCNet),
Fiber
Distributed Data Interface (FDDI),
Wireless, infrared,
Asynchronous
Transfer Mode (ATM).
Windows
98 mendukung 4 buah kartu jaringan sekaligus di dalam 1 komputer. Setelah
memasang kartu jaringan selanjutnya, memasang driver kartu jaringan. Untuk
menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan dilakukan dengan cara klik icon Add
New Hardware Wizard atau Network di Control Panel.
Windows
98 secara otomatis memberikan interrupt request (IRQ) dan input/output (I/O)
addressmuntuk kartu jaringan. The base
I/O port address defines
a memory address through which data will flow to and from the adapter. Prosedur
yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan:
1) Pada Control
Panel, double-klik icon Network.
2) Pilih tab Configuration,
klik Add.
3) Setelah itu
muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter,
lalu klik Add.
4) Pilih jenis
adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
5) Klik OK untuk
menutup kotak dialog Network Properties. Setelah meng-copy file yang dibutuhkan
untuk menginstall kartu jaringan, Windows 98 akan me-restart komputer.
6) Setelah
komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan
double-klik icon Network.
7) Pilih Adapter,
lalu klik Properties.
13.3Menginstall
Protokol Jaringan
Untuk
dapat “berkomunikasi” antara dua buah komputer atau lebih dalam jaringan
komputer, gunakan protokol yang sering (umum) digunakan. Prosedur yang
dilakukan untuk menginstall protokol jaringan:
1) Buka Control
Panel dan double-klik ikon Network.
2) Dalam tab Configurasi
klik Add.
3) Pada kotak
dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan
klik Add.
4) Pilih Manufacturer
dan Network Protocol dan klik OK.
Windows98
menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi
NetBIOS
Enhanced User Interface (NetBEUI) protokol sederhana yang dapat digunakan untuk
hubungan LAN sederhana dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan
penyiaran (broadcast base).
Internetwork
Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX) protokol yang digunakan
dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk penggunan
non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
Microsoft
Data-link Control(DLC) dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe dan AS/400.
Transmission
Control Protocol/Internet Protokol(TCP/IP) protocol standar yang umum
digunakan.
Fast Infrared
Protocol digunakan secara wireless (tanpa kabel), protokol yang mendukung
penggunaan hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared
Data Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digital assistant (PDA) untuk
saling berkomunikasi.
Asynchronous
Transfer Mode (ATM) teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim data,
suara, dan video secara real-time.
13.4.Mengkonfigurasi
TCP/IP
Implementasi
TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan
TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
Internet
Protocol,
Transmission
Control Protocol (TCP),
Internet
Control Message Protocol (ICMP),
Address
Resolusion Protocol (ARP),
User Datagram
Protocol (UDP).
TCP/IP
harus dikonfigurasi dulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer.
Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan
subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan computer lain), subnet mask
digunakan untuk membedakan network ID dari host ID.
Memberikan IP
Address
IP
address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual. Prosedur yang
dilakukan untuk mengisikan IP address:
1) Buka Control
Panel dan double-klik icon Network.
2) Di dalam tab Configuration,
klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah diinstall.
3) Klik Properties.
4) Di dalam tab IP
Address, terdapat 2 pilihan:
Obtain an
IP address automatically IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP.
DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang
menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana
DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada
DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address
tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
Specify an
IP address IP address dan subnet mask diisi secara manual.
5) Klik OK.
6) Jika
diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab
Gateway, masukkan nomor alamat server.
7) Klik OK.
8) Jika
diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server,
kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS
Configuration, dan klik Enable WINS Resolution serta masukan nomor
alamat server.
9) Jika
diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak
dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable
DNS, masukkan nomor alamat server.
10) Klik OK.
14. Konfigurasi
IP untuk Windows XP.
Kita
langsung saja membahas bagaimana caranya mengkonfigurasi IP pada windows XP,
karena untuk windows xp biasanya Kartu jaringan berikut Internet Protocol
(TCP/IP), NWlink/NetBios, IPX/SPX/NetBios, dan lain-lain langsung di deteksi
secara otomatis saat kita install Windows pertama kali, semuanya jadi mudah,
bahkan kalau server diaktifkan DHCP nya kita tidak perlu konfigurasi apapun,
windows xp langsung bisa dipergunakan untuk jaringan. Karena kita menggunakan
IP statis maka IP harus dikonfigurasi secara manual.
Adapun caranya
sebagai berikut :
1) Klik Star
arahkan kursor mouse ke settings terus ke Network connections klik Local Area
connections.
2) Setelah Local
Area Conecction terbuka klik Properties
3) Pada menu
general arahkan kursor mouse pada “This connection uses the following items”
cari dan tandai dengan mouse Internet Protocol (TCP/IP) dilanjutkan dengan klik
properties,
4) Pilih radio
button yang bertuliskan “Use the following IP address” pada kolom IP address
isi IP yang kita kehendaki contohnya lihat gambar berikut.
5) Setelah
terisi dengan benar klik OK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar