Jumat, 16 November 2012

"Tugas Kelompok 3"


“Media Transmisi Wire / Guided media (media terpandu)”

Media transmisi Wire adalah media yang mampu mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contoh: kabel twisted-pair, kabel coaxial dan serat optik.
                        Disebut media transmisi terpandu, yang merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel. Komunikasi data berbasis kabel dilakukan bila sumber data dan penerima tidak terlalu jauh dan ada dalam area lokal, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Terdapat 3 jenis kabel yang digunakan sebagai media transmisi data yaitu coaxial cable, twisted pair (kabel 2 kawat) ,  dan optic fibre (kabel serat optik).



1.      KABEL COAXIAL
                        Kabel coaxial atau popular disebut “coax” terdiri atas konduktor silindris melingkar, yang menggelilingi sebuah kabel tembaga inti yang konduktif.
  Kecepatan dan keluaran: 10 -100 Mbps
  Biaya rata-rata per node: murah
  Media dan ukuran konektor: medium
  Panjang kabel maksimum: 200m (disarankan 180m) untuk thin-coaxial dan 500m untuk thick-coaxial

            Saat bekerja dengan kabel, penting bagi kita untuk mempertimbangkan ukurannya; seperti ketebalan, diameter, pertambahan kabel sehingga akan menjadi pertimbangan atas kesulitan saat instalasi dilapangan. Kita juga harus ingat bahwa kabel akan mengalami tarikan-tarikan dan tekukan di dalam pipa.

            Ada 4 jenis kabel Coaxial :
1.    Thinnet atau RG-58 (10 Base 2)
                        Dimana angka 2 menunjuk pada panjang maksimum untuk segment kabel tersebut adalah 200 meter dan maksimum 30 komputer terhubung. Kabel ini digunakan pada penggunaan jaringan linear.
2.   Thicknet atau RG-8 (10 Base 5)
                        Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar. Kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung. satu kekurangan kabel ini adalah tidak lentur dan sangat repot untuk instalasinya.
3.  RG-59
4.  RG-6

            Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keunutngan menggunakan kabel Coaxial adalah lebih murah daripada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat installasi, baik installasi konektor maupun kabel dan rawan terhadap gangguan gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.

2.      KABEL TWISTED PAIR
            Berupa beberapa pasang kawat yang dibungkus dalam satu bundel dengan sebuah sarung pelindung yang cukup kuat. Kabel twisted-pair terdiri atas dua jenis yaitu shielded twisted pair biasa disebut STP dan unshielded twisted pair (tidak memiliki selimut) biasa disebut UTP.

Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :Kabel STP dan UTP.
a.       STP ( Shielded Twisted Pair ).

            Kabel STP mengkombinasikan teknik-teknik perlindungan dan antisipasi tekukan kabel. STP yang peruntukan bagi instalasi jaringan ethernet, memiliki resistansi atas interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio tanpa perlu meningkatkan ukuran fisik kabel. Kabel Shielded Twister-Pair nyaris memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan kabel UTP. Satu hal keunggulan STP adalah jaminan proteksi jaringan dari interferensi-interferensi eksternal, sayangnya STP sedikit lebih mahal dibandingkan UTP.

  Kecepatan dan keluaran: 10-100 Mbps
  Biaya rata-rata per node: sedikit mahal dibadingkan UTP dan coaxial
  Media dan ukuran konektor: medium
  Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

b.      UTP ( Unshieled Twisted Pair ).
            Secara fisik, kabel Unshielded Twisted-Pair terdiri atas empat pasang kawat medium. Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel ini semata-mata mengandalkan efek konselasi yang diproduksi oleh pasangan-pasangan kawat, untuk membatasi degradasi sinyal. Seperti halnya STP, kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar terhadap beberapa banyak tekukan yang diizinkan perkaki kabel. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twister-pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP memiliki diameter eksternal 0,43 cm, ini menjadikannya mudah saat instalasi. UTP juga mensuport arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat popular.
  Kecepatan dan keluaran: 10 – 100 Mbps
  Biaya rata-rata per node: murah
  Media dan ukuran: kecil
  Panjang kabel maksimum yang diizinkan : 100m (pendek).

Beberapa kategori Kabel UTP :
Kategori kabel UTP :
  Kategori 1
  Kategori 2
  Kategori 3 (Ethernet)
  Kategori 4
  Kategori 5 (Fast Ethernet)
  Kategori 6
  Kategori 7

Untuk koneksinya kabel ini menggunakan konektor RJ-45.
            Keuntungan kabel UTP
1.      Investasi pad sisi pelanggan lebih murah
2.      Kecepatan transmisi data lebih tinggi dibanding Wi-FI (10-100Mbps)
3.      Aplikasi yang dimanfaatkan bisa lebih banyak dikarenakan bandwidthnya yang tinggi (gameonline, file sharing, video streaming, dll)
4.      Tidak rentan terhadap penyadapan data dibanding teknologi wireless

            Kekurangan kabel UTP
1.      Rentan terhadap gangguan petir namun dapat dikurangi dengan penggunaan surge protector.
2.      Kemungkinan gangguan atau kerusakan lebih tinggi karena melalui area publik.
3.      Biaya pemeliharaan relatif tinggi karena harus dipersiapkan untuk penggatian switch atau kabel yang rusak.

Konsep pemasangan kabel pada konektornya : 
   Straight
                        Biasa dipakai untuk menghubungkan 2 buah alat yang berbeda. misal : dalam 1 jaringan terdiri dari 5 komputer yang dihubungkan ke dalam 1 buah hub.  hubungan komputer ke hub bisa dikatakan hubungan alat yang berbeda.
            Urutan kabelnya :
            PO O PH B PB H PC C 
            PO O PH B PB H PC C 
  Cross
                        Biasa dipakai untuk menghubungkan 2 buah alat yang sama. misal : kita mau menghubungkan dua buah komputer (P2P).
            Urutan kabelnya :
                     PO O PH B PB H PC C
                     PH H O B PB PO PC C
   Rollover / Console
                        Biasa dipakai untuk mengkonfigurasi suatu alat jaringan (switch,router,dll).
            Urutan Kabelnya :
                        PO O PH B PB H PC C
                        C PC H PB B PH O PO
            Keterangan : 
                        PO       = Putih Orange 
                        O         = Orange 
                        PH        = Putih Hijau 
                        H          = Hijau 
                        PB        = Putih Biru 
                        B          = Biru 
                        PC        = Putih Coklat 
                        C          = Coklat

3.      KABEL FIBER OPTIC

               Kabel fiber optic merupakan media networking yang mampu digunanakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Jika dibandingkan media-media lain, fiber optic memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan kapasitas data yang tinggi. Kabel fiber optic dapat mentransmisikan puluhan juta bit digital perdetik pada link kabel optic yang beroperasi dalam sebuah jaingan komersial. Ini sudah cukup utnuk mengantarkan ribuan panggilan telepon.

            Ada 2 macam kabel fiber optic :

1.      Single mode
                        Single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak yang jauhdan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis ini dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multi mode karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.

2.      Multi mode
                        Multi mode terbuat dari fiber glass dengan diameter lebih besar yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah.


Konektor untuk fiber optik atau serat optic

1.         FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.

2.  SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.

3.  ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.

4.  Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.

5.  D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.

6.  SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.


Tipe-tipe kabel fiber optic:

  Kabel single mode merupakan sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter 8.3 hingga 10 micron. (satu micron besarnya sekitar 1/250 tebal rambut manusia)
  Kabel multimode adalah kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan kombinasi (range) diameter 50 hingga 100 micron. Setiap fiber dalam kabel multimode mampu membawa sinyal independen yang berbeda dari fiber-fiber lain dalam bundel kabel.
  Plastic Optical Fiber merupakan kabel berbasis plastic terbaru yang memiliki performa familiar dengan kabel single mode, tetapi harganya sedikit murah.

4.Kabel

            Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan danharus diinstalasi secara cermat dan teliti. Walaupun kabel bukanlah sesuatu yangbegitu menarik dan biasanya segera   dilupakan orang begitu selesai diinstalasi, namun begitu jaringan terkena masalah, maka kabel merupakan komponen pertama yang diperiksa , karena kemungkinan besar masalah timbul pada komponenini.
           

           
Kabel digolongkan ke dalam media transmisi yang terpandu. Untuk media transmisi yang terpandu, kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau data rate , tergantung secara kritis pada jarak dan keadaan media apakah point-to-point atau multipoint, seperi Local Area Ntwork (LAN). Tiga terpandu yang secara umum digunakan untuk transmisi data adalah Coaxcial, twisted pair, dan fiber optic (serat optik)

Prinsip kerja transmisi serat optik adalah sebagai berikut:

1.      Cahaya dari suatu smber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
2.      Berkas cahaya dipantulkan dan dioperasikan sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap olej material di sekitarnya.

            Propagasi pada single mode menyediakan kinerja yang lebih lebih baik dibandingkan multimode, karena dengan transmisi multimode, setiap berkas menempuh jalur dengan panjang berbeda dan hal ini berakibat pada waktu transfer di serat menyeabkan elemen sinyal menyebar dalam waktu, sehingga dapat terjadi data yang diterima tidak akurat, karena hanya ada satu jalur transmisi dalam transmis single mode, maka distorsi tidak akan terjadi. Pada serat optik terdapat 3 jenis transmisi, yaitu single mode, multimode dan multimode graded index.

Berdasarakan sifat karakteristiknya maka Jenis serat optik secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1.      Multi Mode
            Perjalanan cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi melalui beberapa lintasan, karena itu disebut multi mode. Diameter inti (core) sesuai dengan rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan dilapisi oleh jaket selubung (cladding) sengan diameter 125 mm. Sedangkan berdasarkan susunan indeks biasanya serat optik multi mode meimliki dua profil yaitu granded index dan step index.

2.      Single Mode
            Serat optik single mode / mono mode mempunyai diameter inti (core) yang sangat kecilo 3-10 mm, sehingga hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya.


Keunggulan serat optik dibandingkan dengan media yang lain :

a.       Redaman transmisi yang kecil
b.      Bidang frekuensi yang lebar
c.       Ukuran kecil dan ringan
d.      Tidak ada interferensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar