“NIC”
NIC adalah jembatan yang menghubungkan komputer dengan
komputer lain melewati media transmisi. NIC menentukan kecepatan jaringan
berdasarkan arsitektur jaringan, yang umum digunakan adalah ethernet.
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam
bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet
frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di
antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol
jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam
header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang
dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi
empat jenis, yakni sebagai berikut :
1. 10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja
(standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
2. 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet
(standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
3. 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut
sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX,
1000BaseSX, 1000BaseT).
4. 10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum
banyak diimplementasikan.
Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC
yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis.
Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring,
dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan
Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi
nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau
dapat diubah oleh pengguna.
1. NIC fisik
NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke
dalam sebuah slotdalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus
ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa
kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa
kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus SB, PCMCIA, bus serial, bus
paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang
mobile).
Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:
a. Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik
(Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis
berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang
dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa
kabel (Wireless Ethernet).
b. Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik
(architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis,
sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet,
Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu
menggunakan NIC yang berbeda beda.
Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam
bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas
media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP
Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio
(jika memang tanpa kabel).
Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan
beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access
(DMA), atau memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel akan
dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam
kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda, sebelum akhirnya
dapat ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan
menambahkan header dan trailer terhadap data yang hendak dikirimkan, yang
mengandung alamat, pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan.
Frame-frame tersebut akan kemudian diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik
(voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan
(khusus untuk kabel fiber-optic), atau gelombang mikro (jika menggunakan
radio/jaringan tanpa kabel).
NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima. Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung, diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam bentuk perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sistem operasi.
2. NIC logis
NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik,
dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem
operasi, dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari
perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows,
harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi keluarga UNIX,
terinstalasi secara default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter
(yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan dalam system operasi
Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.
Cara kerja NIC :
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang
terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan
tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan
di atas kabel. Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan
metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu
waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station
dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara
sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus
full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang
seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan
(10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang
seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan
(10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar